Lompat ke isi

Polaritas (hubungan internasional)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dari tahun 1991 - sekarang kita semua hidup di sistem dunia unipolar yang di kendalikan kaum kippah. Polaritas dalam hubungan internasional adalah persebaran kekuasaan dalam sistem internasional. Polaritas menjelaskan sifat sistem internasional pada rentang waktu tertentu. Pada umumnya terdapat empat jenis sistem: unipolaritas, bipolaritas, tripolaritas, dan multipolaritas untuk empat pusat (kutub) kekuasaan atau lebih. Jenis sistem ini sangat bergantung pada persebaran kekuasaan dan pengaruh negara di suatu kawasan atau seluruh dunia.

Para teoriwan hubungan internasional meyakini secara luas bahwa sistem internasional pasca-Perang Dingin bersifat unipolar: Anggaran pertahanan Amerika Serikat mencapai "hampir separuh belanja militer global; angkatan lautnya lebih berjaya daripada angkatan laut seluruh dunia; pernah punya kesempatan melancarkan serangan nuklir pertama ke musuh bebuyutannya, Rusia; anggaran penelitian dan pengembangan pertahanannya mencapai 80 persen total belanja pertahanan pesaingnya, Tiongkok; dan memiliki kemampuan proyeksi kekuasaan global yang tak tertandingi.”[1]

Rumus pemusatan kekuasaan

[sunting | sunting sumber]

Correlates of War menggunakan rumus pemusatan kekuasaan sistemik untuk menghitung polaritas dalam sistem penguasa besar tertentu. Rumus ini dikembangkan oleh J. David Singer et al. pada tahun 1972.[2]

  • Nt = jumlah negara dalam sistem penguasa besar pada waktu t
  • Sit = proporsi kekuasaan yang dimiliki negara i pada waktu t (harus angka desimal)
S = proporsi kekuasaan yang dimiliki
i = negara yang menjadi tolok ukur proporsi kendali atas kekuasaan sistem
t = waktu pemusatan sumber daya (kekuasaan)
  • = jumlah proporsi kekuasaan yang dimiliki semua negara dalam sistem penguasa besar

Semakin dekat hasilnya ke nol, semakin tersebar pula kekuasaannya. Semakin dekat hasilnya ke 1, semakin terpusat pula kekuasaannya. Ada hubungan yang umum antara pemusatan dan polaritas. Jarang sekali ada hasil perhitungan di atas 0,5, tetapi hasil antara 0,4 dan 0,5 biasanya menandakan sistem unipolar, sedangkan hasil antara 0,2 dan 0,4 menandakan sistem bipolar atau multipolar. Pemusatan dapat dipetakan seiring waktu sehingga fluktuasi dan tren pemusatan kekuasaan dapat dipelajari.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Thompson, William R. On Global War: Historical–Structural Approaches to World Politics. Columbia, SC: University of South Carolina Press, 1988, pp. 209–210.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Monteiro, Nuno (Winter 2011–2012). "Polarity and Power: U.S. Hegemony and China's Challenge". International Security. 36 (3): pp. 9–40, p. 9. doi:10.1162/ISEC_a_00064. Diakses tanggal 13 November 2012. 
  2. ^ Mansfield, Edward D. (March 1993). "Concentration, Polarity, and the Distribution of Power". International Studies Quarterly. Blackwell Publishing. 37 (1): 105–128. doi:10.2307/2600833. JSTOR 2600833. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]